1. Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus/kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
  • Orang yang tinggal di daerah tersebut
  • Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.
2. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati salam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia, yang disebut masyarakat.
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
  • Menurut Selo Soemardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
  • Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
  • Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
  • Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
  • Drs. JBAF Mayor Polak menyebut masyarakat (society) adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau sekelompok.
  • Prof. M. M. Djojodiguno tentang masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembagan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia.
  • Hasan Sandily berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup bersama.
3. Pengertian  Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak daribuddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal  yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau  mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budayaterbentuk  dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana  juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang  berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-  unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Berikut adalah definisi budaya menurut beberapa ahli sosial :
  • Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
  • Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
  • Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
  • Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
4. Keterkaitan antara Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk dan masyarakat memiliki definisi yang serupa, namun seperti yang kita bahas pada point sebelumnya dapat kita bedakan bahwa masyarakat merupakan perkembagan dari penduduk. Penduduk hanya sekumpulan manusia yang menempati suatu tempat, sedangkan masyarakat sekelompok manusia yang menempati suatu tempat yang sudah memiliki norma-norma atau aturan tertentu.
Perkembangan penduduk menjadi masyarakat berimbas pada kebudayaan yang ada di daerah tersebut. Perbedaan tempat atau daerah yang di huni oleh suatu kelompok manusia atau masyarakat menimbulkan perbedaan pula pada norma-norma dan aturan yang ada. Norma-norma dan aturan itulah yang berkembang menjadi suatu kebiasaan atau adat. Perbedaan adat di setiap daerah merupakan karakteristik atau ciri khas masyarakat yang menempati daerah tersebut. Ciri khas itulah yang menjadi awal mula dari kebudayaan yang ada.
5. Permasalahan Penduduk
Permasalahan Penduduk (Kuantitas dan Kualitas) : Pembangunan suatu bangsa berkaitan erat dengan permasalahan kependudukannya. Suatu pembangunan  dapat berhasil jika didukung oleh subjek pembangunan, yakni penduduk yang memiliki kualitas dan kuantitas yang memadai.
Permasalahan kuantitas penduduk di Indonesia :
  • Jumlah penduduk Indonesia : Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada  pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
  • Pertumbuhan Penduduk Indonesia : Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk Indonesia Lebih kecil  dibandingkan Laos, Brunei, dan Filipina.
  • Kepadatan penduduk Indonesia : Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan  biasanya adalah jumlsh penduduk setiap satu km2 atau setiap 1mil2. permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh dsb.
  • Susunan penduduk Indonesia : sejak sensesus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia berbentuk limas atau ekspansif. Artinya pada periode tersebut, jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada penduduk usia tua. Susunan penduduk yang seperti itu memberikan konsekuensi terhadap hal-hal berikut.
  • Penyediaan fasilitas kesehatan.
  • Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah
  • Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja
  • Penyediaan fasilitas social lainnya yang mendukung perkembangan penduduk usia muda.
Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia
Tingkat Kesehatan : Kondisi kesehatan di Indonesia masih belum ada kemajuan. Dibandingkan dengan Negara yang lain Indonesia masih tertinggal jauh. Kondisi  demikian terjadi karena masih rendahnya pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada masih belum memenuhi kebutuhan seluruh penduduk.
  • Tingkat pendidikan : Merupakan modal pembangunan yang penting disamping kesehatan. Kemajuan pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari lama sekolah dan  tingkat melek huruf penduduk.
  • Tingkat Pendapatan per Kapita (Percapita Income=PcI): adalah rata-rata pendapatan penduduk suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan perkapita secara  umum menggambarkan kemakmuran suatu Negara.
Dampak Permasalahan Penduduk Terhadap Pembangunan : Permasalahan kependudukan membawa dampak bagi pembangunan di Indonesia. Dampak-dampak  tersebut dapat dilihat dibawah ini :
  • Ketidakmerataan penduduk menyebabkan tidak meratanya pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini menyebabkan masih terdapatnya daerah tertinggal, terutama daerah-daerah pedalaman yang jauh dari pusat kota.
  • Ledakan penduduk akibat angka kelahiran yang tinggi menyebabkan semakin tingginya kebutuhan penduduk akan perumahan, bahan pangan, dan kebutuhan tersier lainnya.
  • Ledakan penduduk juga mengakibakan angka beban ketergantungan menjadi lebih tinggi. Hal ini disebabkan angka usia non produktif lebih besar daripada usia produktif.
  • Arus urbanisasi yang tidak diimbangi dengan pendidikan dan ketrampilan yang cukup menimbulkan masalah pengangguran, kriminalitas, prostitusi, munculnya daerah kumuh, dan kemiskinan di daerah perkotaan. Hal tersebut dapat menghambat pembangunan, baik di daerah pedesaan (daerah asal) maupun daerah perkotaan (tujuan)
  • Timbulnya berbagai masalah kerusakan lingkungan akibat pertambahan penduduk manusia.
Masalah kemacetan lalu lintas dapat mengurangi arus mobilitas penduduk, barang, dan jasa yang akan berakibat pada terhambatnya perkembangan ekonomi penduduk.
6. Angka Kelahiran
Fertilitas  (fertility) adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau kelompok wanita. Yang dimaksud dengan lahir hidup adalah kelahiran dengan tanda-tanda kehidupan misalnya: bernafas, bergerak, berteriak/menangis, ada denyutan jantung dan sebagainya. Pengukuran fertilitas selalu didasarkan atas jumlah kelahiran hidup pada kelompok penduduk pada periode tertentu. Tinggi rendahnya kelahiran dalam suatu atau sekelompok penduduk erat hubungannya dan tergantung pada: stuktur umur, penggunaan alat kontrsepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi. Tingkat kelahiran kasar  (crude birth rate/CBR) adalah jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.
Genera fertility rate (angka kelahiran umum) adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif. Wanita yang berumur produktif antara 15-44 tahun atau antara 15-49 tahun. Jadi untuk menghitung angka kelahiran ini diperlukan jumlah penduduk wanita usia produktif/subur.
Rumus :
7. Dinamika Penduduk
Populasi adalah suatu kumpulan individu dari jenis yang sama yang menempati area tertentu dan saling berinteraksi satu sama lain, populasi ini merupakan satu kesatuan atau unit dimana energi dan materi mengalir dalam suatu siklus serta menjaga keseimbangan suatu ekosistem.
Faktor-faktor yang mempengaruhi populasi adalah sebagai berikut :
  • kelahiran, faktor kelahiran ini akan menambah besarnya jumlah populasi.
  • kematian, dapat mengurangi besarnya populasi
  • perpindahan (migrasi), perpindahan ke luar mengurangi sedangkan perpindahan kedalam dapat menambah populasi.
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Mobilitas penduduk yang tidak bersifat menetap :
  • Migrasi sirkuler atau migrasi musiman, yakni migrasi yang terjadi jika seseorang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan
  • Migrasi ulang-alik (commuter) yakni orang yang setiap hari meninggalkan tempat tinggalnya pergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang dan sebagainya tetapi pulang pada sore harinya
Faktor pendorong migrasi :
  • Kurangnya peluang pekerjaan yang dapat mengakibatkan adanya pengangguran
  • Terbatasnya pekerjaan didesa sehingga penduduk pindah mencari pekerjaan baru
  • Terjadi bencana alam
  • Fasilitas yang tersedia kurang memadai
  • Terjadi peperangan
Faktor penarik migrasi :
  • Jenis pekerjaan lebih banyak
  • Fasilitas sosial lebih memadai
  • Taraf hidup lebih baik
  • Memperoleh pendidikan lebih mudah

Pendapat Saya :

Dari bahasan diatas, saya berpendapat bahwa faktor kelahiranlah yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan populasi. Beberapa negara yang memiliki pertumbuhan populasi tinggi adalah India, Indonesia, USA dan RRC. Keempat negara tersebut memiliki jumlah penduduk diatas 200 juta orang. Faktor kelahiran ini sangat dipengaruhi oleh banyaknya wanita dalam usia produktif. Faktor kelahiran pun juga dapat disebabkan bebasnya pergaulan remaja masa kini. Remaja masa kini yang minim pegetahuan tentang sex, memicu pola tingkah laku yang cenderung bebas. Sex bebas dikalangan kaum remaja ini yang menyebabkan banyaknya remaja putri yang hamil diluar nikah. Selain itu, tingkat kriminal juga mempengaruhi tingginya angka kelahiran. Pemerkosaan yang marak beberapa tahun belakangan ini juga diperkirakan menjadi salah satu faktorpenyebabnya. Penyebab yang kedua adalah migrasi, banyaknya orang yang bermigrasi untuk memperbaiki hidup menjadi lebih baik. Banyak orang bermigrasi tak hanya ke ibu kota, melainkan juga keluar negri untuk mencari pekerjaan.


Sumber :

http://nurulaini23.wordpress.com/2010/10/03/tugas-isd-2/ 

    Categories:

    Leave a Reply